Salah satu penyebab gangguan osteomalacia yang paling umum adalah kekurangan vitamin D. Osteomalacia adalah kondisi yang ditandai dengan pelunakan dan kelemahan tulang pada orang dewasa akibat kekurangan mineralisasi tulang.
Vitamin D memainkan peran penting dalam penyerapan kalsium dan fosfat dari makanan, dan tanpa vitamin D yang cukup, tulang tidak bisa saja mineralisasi dengan baik, yang menyebabkan terjadinya hal ini. Selain kekurangan vitamin D, faktor diet juga berkontribusi sebagai terjadi adanya osteomalacia.
Ketahui Apa Saja Penyebab Gangguan Osteomalacia
Diet yang rendah kalsium dan fosfat bisa saja mengurangi kemampuan tubuh untuk menjaga kekuatan tulang. Dalam beberapa kasus, pola makan yang tidak seimbang bisa saja menjadi penyebab osteomalacia, terutama jika diet tersebut sangat rendah dalam mineral-mineral penting ini.
1. Akibat penyakit ginjal
Kondisi medis tertentu juga bisa saja menjadi penyebab adanya osteomalacia. Misalnya, gangguan pada ginjal seperti penyakit ginjal kronis dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengaktifkan vitamin D, yang berdampak langsung pada kesehatan tulang.
Oleh karena itu, penyakit ginjal adalah salah satu penyebab gangguan osteomalacia yang signifikan. Selain itu, gangguan pada sistem pencernaan yang mempengaruhi penyerapan nutrisi juga bisa saja berkontribusi pada terjadi adanya osteomalacia.
Penyakit seperti penyakit celiac atau sindrom usus pendek dapat mengganggu penyerapan vitamin D dan mineral penting lainnya, yang akhirnya bisa saja menyebabkan terjadinya hal ini.
Faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam terjadinya penyebab adanya osteomalacia. Beberapa kondisi genetik yang langka bisa saja mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproses vitamin D atau mineralisasi tulang secara normal.
Ini menunjukkan bahwa penyebab gangguan osteomalacia tidak selalu terkait dengan faktor lingkungan atau diet, tetapi juga dapat disebabkan oleh faktor genetik.
2. Paparan sinar matahari yang amat kurang memadai
Paparan sinar matahari yang tidak memadai juga merupakan terjadi adanya osteomalacia. Vitamin D dihasilkan oleh kulit saat terkena sinar matahari, jadi jika seseorang tidak mendapatkan cukup paparan matahari, ini bisa menjadi terjadinya hal ini.
Penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat menjadi penyebab adanya osteomalacia. Beberapa obat, seperti antikonvulsan dan kortikosteroid, dapat mempengaruhi penyerapan atau metabolisme vitamin D dan mineral, yang pada gilirannya dapat menyebabkan terjadinya hal ini.
Aktivitas fisik yang terbatas dapat mengurangi kekuatan tulang dan meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini. Dengan memahami berbagai penyebab adanya penyakit tersebut, pendekatan yang komprehensif dapat diambil untuk pencegahan dan pengobatan kondisi ini, memastikan tulang tetap kuat dan sehat di segala usia.
3. Adanya konsumsi alkohol yang dilakukan secara berlebihan
Selain itu, konsumsi alkohol yang berlebihan dapat memengaruhi kesehatan tulang dan menjadi penyebab gangguan osteomalacia. Alkohol dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi dan juga mengganggu metabolisme vitamin D, yang penting untuk kesehatan tulang.
Kekurangan vitamin D juga dapat disebabkan oleh gangguan hati, yang mempengaruhi produksi bentuk aktif vitamin D. Oleh karena itu, gangguan hati merupakan penyebab adanya penyakit tersebut yang perlu dipertimbangkan dalam diagnosis dan penanganan kondisi ini.
Dalam kasus lain, penyebab gangguan osteomalacia bisa terkait dengan kondisi hormonal seperti hiperparatiroidisme, yang dapat mempengaruhi keseimbangan mineral dalam tubuh dan menyebabkan pelunakan tulang.
Stres dan trauma yang berkepanjangan juga dapat mempengaruhi kesehatan tulang, meskipun ini bukan penyebab adanya penyakit tersebut yang utama. Namun, kondisi ini dapat memperburuk gejala dan membuat tulang lebih rentan terhadap kerusakan.
Lingkungan yang sangat dingin atau negara dengan paparan sinar matahari yang terbatas juga dapat berkontribusi pada terjadinya hal ini. Dalam kondisi ini, kurangnya paparan matahari bisa menjadi faktor tambahan dalam kekurangan vitamin D.
Kondisi medis yang berhubungan dengan malabsorpsi, seperti penyakit Crohn atau colitis ulseratif, dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin dan mineral. Wanita hamil yang kekurangan asupan vitamin D atau kalsium juga berisiko mengalami penyebab adanya penyakit tersebut.
Kebutuhan nutrisi yang meningkat selama kehamilan bisa saja mengurangi mineralisasi tulang jika tidak dipenuhi dengan baik. Akhirnya, gaya hidup sedentari, atau kurangnya aktivitas fisik, bisa saja memperburuk kondisi tulang dan menjadi terjadinya hal ini.
4. Melibatkan kondisi autoimun
Dalam beberapa kasus, penyebab adanya osteomalacia bisa saja melibatkan kondisi autoimun yang mengganggu metabolisme mineral. Misalnya, penyakit autoimun seperti lupus atau rheumatoid arthritis bisa saja mempengaruhi kesehatan tulang secara tidak langsung.
Kekurangan vitamin D juga bisa terjadi pada orang yang memiliki gangguan penyerapan di saluran pencernaan, seperti pada pasien yang menjalani operasi pass lambung. Ini adalah salah satu penyebab gangguan osteomalacia yang harus diperhatikan oleh penyedia layanan kesehatan.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa asupan fosfat yang tidak memadai bisa saja menjadi terjadinya hal ini. Fosfat merupakan komponen penting dalam mineralisasi tulang, dan kekurangan fosfat bisa saja menyebabkan pelunakan tulang.
Kondisi-kondisi lain seperti hipofosfatemia herediter atau gangguan penyerapan fosfat juga merupakan terjadinya hal ini yang signifikan. Penanganan gangguan ini memerlukan perhatian medis khusus untuk menjaga kesehatan tulang.
Meskipun jarang, terjadinya hal ini juga bisa termasuk paparan lingkungan yang ekstrem, seperti polusi udara yang mengganggu produksi vitamin D. Secara keseluruhan, terjadinya hal ini bervariasi dan sering kali melibatkan kombinasi faktor diet, medis, genetik, dan lingkungan.
Pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor ini bisa saja membantu dalam diagnosis, pencegahan, dan pengobatan osteomalacia, serta memastikan kesehatan tulang yang optimal.
Hal ini masih menjadi area penelitian, tetapi merupakan aspek penting untuk dipertimbangkan. Ini menjadikannya sebagai salah satu penyebab gangguan osteomalacia.