Peristiwa lansia tewas dalam kebakaran di Garut menimpa perempuan bernama Mariah (65). Pastinya menjadi situasi yang cukup mengejutkan bagi warga sekitarnya. Bahkan dinilai cuku nahas karena korban hanya tinggal sendiri.
Masalah tersebut terjadi saat tengah malam yakni saat korban sedang istirahat. Rumah tempat tinggal korban berbentuk rumah panggung. Kemudian harus terbakar secara hidup-hidup sehingga menjadi kabar yang terbilang tidak mengenakan.
Faktanya peristiwa tersebut memang terjadi cukup besar sehingga tidak dapat menyelamatkan korban. Bahkan rumah beserta barang berharga juga tidak sampai bersisa. Pihak kepolisian telah melakukan pengamatan terhadap peristiwa ini.
Kejadian Lansia Tewas dalam Kebakaran di Rumah Panggung Garut
Mariah (65) rumahnya harus kebakaran sehingga harus menewaskan dirinya sendiri. Peristiwa ini terjadi di Kampung Cieuning, Sinargalih Cisurupan, Garut. Rumah korban seluruhnya sampai dilalap api pada pukul 23.00 WIB.
Artinya masalah lansia tewas dalam kebakaran ini terjadi saat kebanyakan warga sedang beristirahat. AKBP Rohman Yonky selaku Kapolres Garut menjadi pimpinan penyelidikan. Tentu akan melakukan penyelidikan mengenai sebab musibahnya.
Berhubungan dengan penyelidikan sepertinya akan membutuhkan waktu lebih lama. Khususnya karena sang korban sebenarnya telah menempati tempat tinggalnya hanya seorang diri. Artinya tidak ada orang lain disekitar korban waktu itu.
Kebakaran yang terjadi ini nyatanya cukup parah sehingga menewaskan korban yang ada di dalamnya. Penyebab kebakaran kemungkinan cukup besar sehingga sampai meninggal. Terlebih kondisi rumahnya juga sudah tidak lagi baik.
Saat polisi menuju tempat kejadian perkara terbukti kalau kondisinya sangat gosong. Bahkan semua bahan bangunan di dalamnya terlihat menghitam. Belum lagi kebanyakan barang lainnya juga tidak dapat dikenali lagi bentuknya.
Sementara itu lansia tewas dalam kebakaran juga ditemukan telah gosong karena terbakar. Tentu sangat disayangkan karena korban usianya juga sudah lanjut. Tidak menutup kemungkinan kesulitan untuk menyelamatkan diri saat musibah.
Rumah panggung yang dimiliki korban sebenarnya dianggap cukup aman. Meski begitu faktanya karena banyak bahan mudah terbakar, kemudian akan berisiko. Wajar apabila kemudian menyebabkan kebakaran yang dinilai sangat besar.
Warga Sekitar Melakukan Pemadangan dengan Alat Seadanya
Masyarakat yang awalnya melihat rumah lansia tewas dalam kebakaran tidak diam. Hal ini terbukti karena menurut AKBP Rohman Yonki Dilatha banyak warga ikut andil. Khususnya untuk membuat kebakaran tersebut padam.
Walaupun tidak memiliki banyak alat memadai, tapi tetap berjuang memadamkan. Bahkan upaya tersebut dilakukan dengan kerja keras dan gotong royong. Berbagai alat yang digunakan bisa ditemukan langsung dalam lingkungan sekitar.
Meskipun bekerja sangat keras, sayangnya tidak mengeluarkan hasil yang diinginkan. Apalagi karena kobaran api yang sudah sangat besar tidak mampu berkurang sama sekali. Melainkan tambah besar sehingga dampaknya lebih parah.
Dampak tersebut kemudian membuat rumah korban otomatis hangus secara menyeluruh. Tentu bukan hanya dari bagian luarnya saja melainkan bagian dalam. Api cenderung sangat cepat merambat sehingga korban meninggal dunia.
Sebenarnya kesulitan menyelamatkan lansia tewas dalam kebakaran tersebut dianggap wajar. Hal ini mengingat bagaimana bahan pembuatan rumah dari sang korban. Ternyata kebanyakan menggunakan bahan berupa kayu atau bambu.
Kedua bahan tersebut sangat kering sehingga apabila terkena api langsung terbakar. Apalagi banyak area yang sudah terbakar sangat besar. Lalu kemudian berlanjut lagi dan merambat pada area rumah yang lainnya.
Inilah alasannya karena hanya menggunakan alat seadanya tidak mampu membuat korban terselamatkan. Bahkan langsung meninggal dunia dengan keadaan yang parah. Tapi setidaknya sudah melakukan kerja keras untuk menolong korban.
Jumlah Kerugian Material Karena Kebakaran
Walaupun bukan masalah lansia tewas dalam kebakaran yang terbesar bukanlah material, tapi tetap diperhitungkan. Menurut perhitungan sementara, dapat menemui kerugian 50 juta. Hal ini setelah menghitung dari besar rumahnya.
Rumah panggung milik korban ukurannya adalah sekitar 25 meter persegi. Lalu setelah menghitung juga bersama dengan berbagai isinya ditemukan jumlah tersebut. Tentu nilainya menjadi kerugian yang sangat besar bagi keluarga.
Menyelamatkan korban dan juga rumahnya memang bukan pekerjaan yang mudah. Khususnya karena peristiwa satu ini terjadinya mendekati tengah malam. Warga yang mengetahui langsung berkumpul dan mencoba untuk mengurangi apinya.
Meski begitu api penyebab lansia tewas dalam kebakaran tidak berkurang sama sekali. Melainkan sebaliknya tetap membesar dan menyebabkan masalah lebih jauh. Khususnya dengan korban yang terpanggang dan tidak bisa diselamatkan.
Menurut penyelidikan sebenarnya korban tidak dalam kondisi tertidur atau tidak sadarkan diri. Melainkan awalnya ingin menyelamatkan berbagai harga berharga. Artinya sebelumnya sudah menyadari kalau rumahnya telah mengalami kebakaran.
Tapi sayangnya keinginan menyelamatkan berbagai barang berharga tidak berakhir baik. Melainkan sebaliknya korban terjebak sehingga tidak mampu keluar. Bahkan bukan hanya itu saja, melainkan harus kehilangan juga nyawa berharganya.
Melihat masalah ini, tentu pihak kepolisian akan melakukan pendalaman kembali. Hal ini dimaksudkan melihat seperti apa penyebab kebakaran dan meninggalnya korban. Jadi, peristiwa lansia tewas dalam kebakaran akan segera diselesaikan.