Tangis Bobon Santoso tidak terbendung melihat warga Papua yang merasakan ketimpangan sosial, dianggap wilayah Papua ketinggalan 50 tahun dari Jawa.

Tangis Bobon Santoso pecah ketika Sang YouTuber ini melihat kondisi masyarakat di Papua. Bobon Santoso merupakan seorang YouTuber yang telah mempunyai 15,6 juta subscriber dengan genre konten suka memasak.

Awal konten memasak Bobon hanya untuk seru-seruan dengan membuat masakan porsi sangat besar. Namun seiring berjalannya waktu justru konten masak-masak Bobon Santoso berhasil menyentuh hati para penonton kanal YouTube-nya.

Tangis Bobon Santoso Saat Memberikan Makan Gratis di Papua

Moment Bobon Santoso memberikan makanan gratis kepada penduduk papua.

Bobon Santoso terkenal dengan memasak porsi besarnya kemudian dibagikan ke masyarakat di sekitar. Baru-baru ini, Bobon melakukan program memberikan makan gratis kepada masyarakat di Papua dengan pengalaman tidak biasa.

YouTuber dengan 2,6 juta pengikut di Instagram ini akhirnya tangis Bobon Santoso tidak bisa ditahan. Ia menceritakan momen memasak di Papua melalui kanal YouTube Deddy Corbuzier podcast Close the Door.

Bobon secara langsung melihat penderitaan masyarakat Papua, di mana ia menceritakan wilayah Papua tertinggal 50 tahun dari Jawa. Ia tidak sendiri karena ditemani oleh teman tentara untuk melihat kondisi Papua.

“Gue ke Papua untuk pertama kalinya melihat mereka, sebelumnya dikasih tau sama teman tentara di sana. Di Papua sana, kamu akan lihat Indonesia 50 tahun sebelumnya dan benar-benar terjadi,” ucapnya.

YouTuber chef terkenal tersebut menyebutkan terdapat rasa ketidakadilan yang dirasakan oleh orang-orang Papua. Sebagaimana cerita di podcast Deddy Corbuzier, dalam satu kampung tidak ada Sekolah Menengah Pertama.

Sebelum momen tangis Bobon Santoso pecah, banyak anak Papua harus pergi sekolah ke kampung yang lain. Bahkan di sana masih berjalan kaki dengan jarak yang jauh karena transportasi belum memadai.

Ia menceritakan bagaimana kita bisa mengejar pendidikan seperti di wilayah lain kalau tingkat SMP saja tidak ada. Ada banyak permasalahan ketidakadilan di wilayah Papua yang membuat hati Bobon teriris.

Bobon Bercerita Permasalahan di Papua Ketinggalan dari Wilayah Lain Indonesia

Indonesia merupakan negara yang kaya akan pulau, suku, dan budaya, serta membentang dari Sabang sampai Merauke. Namun siapa sangka jika Bobon bercerita bahwa ada beberapa masalah di Papua membuatnya tertinggal.

1. Akses Pendidikan Tidak Tersedia

Tangis Bobon Santoso bermula ketika melihat anak-anak di sana tidak mendapatkan akses pendidikan yang seharusnya diterima pada umumnya anak Indonesia. Tingkat pendidikan SMP saja masih jarang ditemukan di wilayah Papua.

Daerah-daerah pedalaman membutuhkan pendidikan yang memadai jika ingin mengejar kemajuan untuk Indonesia. Saat Bobon memasak, ia merasakan sendiri kondisi masyarakat Papua sangat pilu karena tidak dapat merasakan seperti wilayah lain.

2. Akses Jalan Tidak Diperbaiki

Bukan hanya di sektor pendidikan, akses jalan juga tidak kunjung diperbaiki. Hal ini membuat masyarakat Papua mengalami kesulitan untuk mobilisasi dari wilayah pedalaman ke kota lain.

Tangis Bobon Santoso semakin terlihat ketika ia menjelaskan banyak orang Papua menggantungkan hidup dengan negara tetangga, Papua Nugini. Ia merasa sulit bagi masyarakat Papua bisa merasakan kemajuan secara signifikan.

3. Ketimpangan Sosial yang Jelas

Soal teknologi, wilayah Papua juga masih ketinggalan jauh, di mana tidak sedikit orang kesulitan mengakses internet. Bahkan ada banyak warga lokal yang belum pernah tahu hewan sapi.

Mereka menyebut hewan sapi adalah babi besar, hal ini menjadi kisah memilukan bagi masyarakat Indonesia. Bobon Santoso sebagai konten kreator berangkat ke papua bersama Satgas Yonif 623/BWU melihat ketimpangan sosial.

Beberapa permasalahan di Papua menjadikan tangis Bobon Santoso tidak dapat dibendung lagi. Ia berhadapan dengan Deddy Corbuzier untuk menceritakan pengalamannya saat masak besar di Papua diiringi tangisan.

Hal ini membuat konten kreator terkenal tersebut viral di kalangan media sosial TikTok, YouTube, X, dan Instagram. Banyak orang mulai terbuka matanya bahwa ketimpangan sosial masih benar-benar terjadi di Indonesia.

Konten YouTube Bobon Memasak Kuali di Kampung Konja Raya

Bobon ditemani Satgas Yonif 623/BWU berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas hidup bagi masyarakat Papua. Ia bersama teman-teman mengadakan program memasak dan membagikan makanan gratis dengan penuh ketulusan.

Konten YouTube Bobon memasak kuali Merah Putih berlangsung di Kampung Konja Raya, Distrik Aifat, Kabupaten Maybrat. Uniknya, proses memasak porsi besar ini dilakukan pada wilayah yang rentan terhadap konflik Maybrat.

Adanya tangis Bobon Santoso di kanal YouTube Deddy Corbuzier membuktikan bahwa masyarakat Papua memerlukan perhatian lebih. Apalagi kegiatan masak besar berlangsung di daerah rawan konflik, menjadi tantangan tersendiri bagi Bobon.

Sebelumnya ada berita viral mengenai BEM UI yang melakukan protes terhadap TNI yang melakukan perilaku tidak sewajarnya kepada masyarakat Papua. Faktanya, Bobon melihat langsung bahwa permasalahan tidak semudah itu diselesaikan.

Kegiatan masak besar tersebut mempunyai tantangan tersendiri, bagi Bobon maupun tim, karena berlangsung di Kabupaten Maybrat. Bobon menangis terharu dan bangga kepada masyarakat Papua yang masih hidup berjuang memajukan wilayahnya.

Bobon berpesan agar masyarakat seluruh Indonesia tidak melakukan rasisme terhadap warga Papua. Tangis Bobon Santoso menunjukkan bahwa ketulusan warga Papua untuk Indonesia patut dihargai.